Bahan Berita

Ragam Berita Tanah Air Indonesia terpopuler, terbaru dan yang sedang terjadi

Showing posts with label Jakarta. Show all posts
Showing posts with label Jakarta. Show all posts

Sunday, February 10, 2013

Mahasiswi UI Loncat dari Angkot hingga Tewas

Seorang mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (UI) Annisa Azward (20) meninggal dunia akibat terjatuh dari angkot. Korban diduga loncat karena akan diculik.

“Kejadiannya hari Rabu (6/2) lalu. Korban Mahasiswi UI meloncat di Jembatan Lima. Kebetulan petugas kami sedang patroli, saat itu korban diketahui luka-luka dan dilarikan ke Rumah Sakit Atma Jaya, dan sekarang kami mendapat informasi korban, meninggal” kata Kapolsek Tambora Kompol Donny Eka Syahputra di Jakarta, Minggu (10/2/2013).

Donny mengatakan, polisi saat ini sudah menahan sopir angkot yang diduga akan menculik korban. “Kami sedang memeriksa sopir angkot tersebut, semuanya sudah ditahan, angkotnya sekarang ada di unit laka lantas,” kata Donny.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Annisa melompat karena merasa angkot yang ditumpanginya melenceng dari tujuannya. 

Saat itu, Annisa naik angkot U 10 tujuan Stasiun Kota- Pademangan. Angkot kemudian berjalan meninggalkan Stasiun Kota menuju Pademangan, namun di tengah jalan angkot itu melintas di rute yang berbeda.

Usai dibawa ke RS Atma Jaya, korban kemudian dipindahkan ke RS Koja, dan menghembuskan nafas terakhir. Saat ini, Jasad korban berada di RS Koja.

Sumber Okezone.com

Monday, February 4, 2013

Inilah Tahapan Lelang Jabatan Ala Jokowi

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, mengatakan indeks pelayanan kepada masyarakat akan menjadi poin penting dalam penilaian pada saat lelang jabatan.

Proses penilaian terssebut, kata dia, akan dilakukan melalui survei kepada masyarakat sehingga akan terlihat jelas performa dari pejabat yang bersangkutan ketika saat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan Pemprov DKI khususnya dan pengalaman yang bersangkutan juga tetap ikut menentukan.

"Sehingga kita punya bahan kalau performanya enggak baik (tidak lolos)," kata Jokowi sapaan akrab Joko Widodo, saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Senin (4/4/2013).

Sementara untuk proses penilaian lainnya, sambung Jokowi, pihak Pemprov akan mengundang konsultan dalam melakukan fit and proper test. Sehingga proses bisa berjalan secara transparan.

Selanjutnya, para pejabat yang mengikuti seleksi ditahap terakhir akan berhadapan dengan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, untuk mempresentasikan mengenai visi dan misinya ketika menduduki jabatan yang akan diembannya itu. "Terakhir (seleksinya) saya sendiri dan Pak Wakil Gubernur," imbuhnya.

Adapun PNS yang bisa mengikuti proses lelang ini tentunya akan dilihat sesuai dengan kepangkatannya seperti golongan III dan IV untuk jabatan camat.

Dimana PNS yang bersangkutan mengajukan sendiri jika ingin mengisi jabatan yang diinginkan dengan mengajukan proposal.(cns)

Sumber : okezone.com

Friday, February 1, 2013

Bikin Ahok Ngamuk, Kepala Rusun Marunda Dicopot

Bahan Berita - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan alasan pencopotan Kusnindar, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelola Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Wilayah I Dinas Perumahan DKI Jakarta.

Hal itu dikatakan Basuki alias Ahok, usai rapat di Balai Agung, Kompleks Balai Kota, Jakarta, Rabu (30/1/2013). "Mempermainkan kami, dengan cara membuat orang tidak suka tinggal di rumah susun," ujarnya.

Ahok mengatakan, Kepala UPT menginformasikan bahwa semua blok yang ada di lantai 1 Rusunawa Marunda sudah penuh. Namun ketika Ahok menyambangi lokasi, dia hanya menemukan sebelas nama.

"Sedangkan banyak ibu-ibu yang laporan ke saya bayi-bayi yang tinggal di lantai 5 mau pindah ke bawah dibilang penuh. Tapi kan orang sana bisa tahu mana tempat yang masih kosong kan? Saya bilang jangan mempermainkan orang," kecam Ahok dengan nada meninggi.

Dengan ditemukan fakta di lapangan, mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan telah membahasnya dengan Gubernur DKI Joko Widodo. "Pak Gubernur sudah setuju, kita juga sudah bahas," pungkasnya.

Seperti diketahui, Rusun Marunda sebelumnya tidak diminati untuk ditempati oleh warga kurang mampu karena diduga ada oknum calo yang memperjualbelikan rusun itu. Setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan perhatian serius terhadap rusun tersebut, saat ini sudah mulai penuh dihuni warga dari Muara Baru, Penjaringan Utara, yaitu sekira 467 Kepala Keluarga.

Mereka menghuni sekira 500 unit dari total 26 blok yang telah disediakan.(lam)

Sumber : Okezone.com

Ahok: Jokowi Tidak Hebat

Bahan Berita - Banyak kalangan menilai gaya kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan wakilnya Basuki T Purnama (Ahok) merupakan sosok pemimpin yang selama ini dinanti rakyat. Pemimpin yang sangat mengayomi rakyatnya.

Namun, Ahok tidak sependapat akan penilaian itu.  "Orang bilang Jokowi-Ahok hebat. Tidak hebat, tapi ini semua kecelakaan. Ini namanya garis tangan," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (30/1/2013).

Bahkan, mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku, sebenarnya pada Pemilukada DKI lalu, dia tidak berharap menang.  "Inginnya nomor dua, tapi selisihnya tipis. Saya tidak berharap menang Pilkada. ," kata Ahok.

Selama menjabat dan menjadi orang nomor dua di DKI, Ahok mengatakan  dirinya pusing memikirkan Jakarta. "Ini sekarang jadi pusing, kami harus paksa kerja keras. Kalau tidak berhasil, kita runtuh. Percuma jujur ke rakyat tapi sama saja. Yang dipercaya saja kaya gini hasilnya," terangnya.


Terkait dengan 100 hari kepemimpinannya, Ahok, merasa sudah bekerja maksimal. "100 hari, tahu-tahu banjir datang. Stres sekali. Pak gubernur suruh saya di (Jakarta) utara dan di barat. Jokowi di pusat. Gawat nih. Tapi setelah banjir selesai, minimal masih positif lah," kata Ahok.

Sumber : Okezone.com

Thursday, January 31, 2013

Dibekap Perampok, Bayi 5 Bulan Tewas

 

Bahan Berita - Seorang bayi berumur lima bulan tewas di tangan perampok di Jalan Karet Pasar Baru Barat I, RT 001 RW 06 No 10 Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Menurut keterangan tetangga korban, Ardiansyah, kejadian awalnya tidak diketahui warga. Namun, kejadian itu baru diketahui ketika tetangga korban lainnya, yang berprofesi sebagai tukang service AC ingin membetulkan AC korban yang rusak di rumah bayi tersebut sekira pukul 17.30 WIB.

"Tahunya warga dari tukang servis AC yang tetangga korban waktu mau betulin AC-nya," katanya di lokasi kejadian, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (31/1/2013).

Kata Ardi, tukang service AC itu kaget melihat pengasuh bayi yang berumur lima bulan itu dalam keadaan terikat di dalam rumah dan bayi yang juga bekap dengan menggunakan kain hingga akhirnya tewas.

"Langsung warga ramai-ramai datang ke rumah itu, dan bawa ke klinik pengasuhnya sama bayi itu," pungkasnya.

Saat ini, polisi dari jajaran Polsek Tanah Abang masih terus melakukan olah TKP dan mengumpulkan bukti. Mengingat saksi dari pengasuh korban juga belum bisa dimintai keterangan karena masih syok dan kini tengah dibawa ke RS Mintoharjo setelah mendapat penanganan pertama di Klinik Viva Medika, Karet Tengsin. 

Para petugas sendiri masih belum mau memberikan keterangan perihal dugaan perampokan ini. Namun, ditaksir perampok yang beraksi ini lebih dari dua orang. Sementara, bayi malang itu masih berada di Klinik Viva Medika. (ugo)

Sumber : Okezone.com

Bantaran Sungai Ciliwung Diminta Waspada Banjir

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta warga Jakarta yang berada di bantaran Sungai Ciliwung waspada terhadap banjir. Tinggi muka air di Katulampa, Bogor naik hingga 160 sentimeter, Kamis, 31 Januari 2013 pukul 17.00 WIB.

"Masuk dalam Siaga II," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya sore ini. Dalam kondisi ini, Sutopo mengatakan, banjir dapat menggenangi permukiman warga Jakarta di bantaran sungai Ciliwung hilir. Namun, banjir yang terjadi tidak setinggi 15 Januari 2013 lalu. Pada pukul 18.00 WIB, tinggi muka air Katulampa sudah turun menjadi 130 cm (Siaga III).

Sutopo menyatakan, BPBD DKI Jakarta telah menyampaikan informasi ke semua Kepala SKPD di DKI Jakarta untuk mengambil langkah-langkah antisipasinya. Mereka meminta sejumlah instansi terkait siap siaga dengan mendekatkan personil, logistik dan peralatan di lokasi rawan banjir. BNPB memperkirakan Kelurahan Cililitan, Cawang, Bidara Cina, Kampung Melayu, Pejaten Timur, Rawajati, Pengadegan, Kebayoran Baru, Bukit Duri akan menerima banjir 9-12 jam kemudian atau Jumat, 1 Februari sekitar 02.00 hingga 05.00 WIB.

Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika memprediksikan hingga seminggu mendatang curah hujan di Jakarta akan meningkat dan berpeluang terjadi hujan lebat. Karena itu, masyarakat Jakarta dihimbau waspada dari ancaman banjir hingga Maret mendatang.

Data yang diterima Tempo menyebutkan sungai-sungai lain yang masih Siaga IV atau normal pada Kamis 31 Januari 2013 pukul 18.00 WIB.

Angke Hulu 90 cm (siaga IV);

Pesanggrahan 60 cm (siaga IV);

Krukut Hulu 70 cm (siaga IV);

Katulampa. 130 cm (siaga III)

Depok 120 cm (siaga IV);

Manggarai 680 cm (siaga IV);

Cipinang Hulu 75 cm (siaga IV);

Sunter Hulu 50 cm (siaga IV)

Karet 390 cm (siaga IV);

Pulogadung 360 cm (siaga IV);

Pasar Ikan 145 cm (siaga IV),

Waduk Pluit -15 cm

Sumber : Tempo.co

Jokowi bahas Banjir di DPR

Bahan Berita - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan membahas penanggulangan banjir bersama Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia hari ini, Kamis, 31 Januari 2013.

Seperti dilansir beritajakarta.com, Jokowi dijadwalkan rapat dengar pendapat di ruang rapat Komisi V DPR RI, Gedung Nusantara Gatot Subroto. Pertemuan ini akan membahas sinkronisasi dan koordinasi program penanggulangan banjir Jabodetabek yang dananya bersumber dari APBN dan APBD.

Sebelum ke DPR, Jokowi akan membahas elevated busway bersama Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, di ruang kerja gubernur pukul 08.30 WIB.


Setelah membahas elevated busway, mantan Wali Kota Solo ini akan menerima Miss Universe 2012, Miss Olivia Culpo dari Amerika Serikat bersama Pengurus Yayasan Putri Indonesia pada pukul 09.00 WIB.


Dalam jadwal resmi, kegiatan Jokowi berakhir pada pukul 14.00 WIB di ruang Tim Pertimbangan Urusan Tanah (TPUT) di Balai Kota, Jakarta Pusat, untuk rapat TPUT.

Jokowi kerap mengatakan, tahun ini Pemprov DKI Jakarta akan banyak membeli lahan.


TRI ARTINING PUTRI

Sumber: : Tempo.co

Wednesday, January 30, 2013

Kepala Rusun Marunda Menghilang


Bahan Berita - Kepala Unit Pelaksana Teknis Rumah Susun Daerah I Dinas Perumahan DKI Jakarta, Kusnindar, tak bisa ditemui di kantornya pada Selasa, 29 Januari 2013. 

Padahal, banyak jurnalis ingin menanyakan perkembangan relokasi warga bantaran Waduk Pluit ke Rusun Marunda. Telepon genggam Kusnindar yang biasanya selalu aktif juga mati. Gagal dihubungi via telepon, Tempo mencoba menghubungi Kusnindar via layanan BlackBerry Messenger. Tetap saja tak ada balasan yang didapat. Namun, beberapa saat kemudian, mendadak status BlackBerry Kusnindar berganti menjadi "Selamat Tinggal".

Kusnindar sebenarnya cukup rutin hadir di Marunda. Tapi, hari ini, dia tak tampak sama sekali. 

Kantor pengelola rusun pun ditutup. Seorang bawahan Kusnindar di Marunda malah menghindar ketika hendak dimintai konfirmasi. Sampai sore ini, sejumlah warga bantaran Waduk Pluit masih menunggu mendapatkan unit rusun di sana, seperti yang dijanjikan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.

Mereka terpaksa bertahan di unit milik tetangga mereka atau kios-kios kosong yang khusus dibuka untuk mereka. 

Akibat belum tertampungnya puluhan keluarga ini, Blok 7 dan 8 Cluster B pun terlihat kotor dan tak terawat. Selain jejak lumpur, ada banyak sampah berserakan di lantai.

Sumber : Tempo.co

Tuesday, January 29, 2013

Pelecehan Lagu Indonesia Raya, DPR Akan Panggil KSAU

Komisi I DPR berencana memanggil TNI Angkatan Udara (AU), terkait sikap para prajurit AU yang dinilai tidak khidmat saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya di acara televisi Bukan Empat Mata yang disiarkan Trans7.

Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin mengatakan, prajurit AU telah melakukan pelanggaran disiplin militer dan patut dikenakan sanksi. Karena dalam acara tersebut, terlihat seluruh anggota TNI yang hadir tidak hormat saat menyanyikan lagu Indonesia Raya, tetapi justru bertepuk tangan.

Menurut Hasanuddin, sikap sempurna berupa berdiri dengan tegap dan bahkan menghormat bila ada pengibaran bendera Merah Putih, wajib dilakukan oleh para anggota militer setiap kali mendengarkan dan mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang merupakan lambang negara.

"Sikap prajurit militer yang menyanyikan lagu kebangsaan sambil duduk, bertepuk tangan, tertawa dan bersorak-sorai itu merupakan pelanggaran terhadap lambang negara dan menyalahi peraturan disiplin militer. 

Akan dikenakan sanksi, termasuk komandannya jika yang bersangkutan ada di antara para prajurit itu. Sanksi paling berat tentu dikenakan kepada komandannya," jelas Hasanuddin dalam Rapat Dengar Pendapat antara Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dengan Komisi I di Gedung DPR, Jakarta, Senin (28/1).

Oleh karena itu, kata dia, sekretariat Komisi I DPR akan secepatnya mengadendakan pemanggilan terhadap Kepala Staf Angkatan Udara atas peristiwa ini.

Hasanuddin menambahkan, peristiwa ini merupakan hal yang prinsip bagi prajurit militer. Sebab, melakukan penghormatan terhadap lambang negara termasuk lagu kebangsaan Indonesia Raya merupakan pendidikan dasar dalam pendidikan kemiliteran.

"Ini urusan yang prinsip untuk prajurit, karena ini adalah pendidikan dasar di militer yaitu penghormatan terhadap lambang-lambang negara. Karena itu, harus diberikan sanksi tegas. KPI saja sudah mengatakan kalau sikap dalam tayangan tersebut melanggar aturan tata cara penggunaan lagu kebangsaan. Maka ini jelas merupakan pelanggaran disiplin militer," tandasnya.

Sebelumnya, KPI telah memberikan sanksi kepada acara Bukan Empat Mata yang tayang di stasiun televisi swasta Trans7.

Talkshow yang dibawakan oleh komedian Tukul Arwana itu terpaksa harus mengurangi durasi tayangnya menjadi satu jam atau dibatasi durasinya sebanyak 50%.

Hal ini lantaran tayangan Bukan Empat Mata dianggap melakukan pelanggaran pada episode 16 Mei 2012 lalu. Materi pelanggaran tersebut adalah soal tata cara dan penggunaan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang saat itu dibawakan personel Cherry Belle sebagai bintang tamu.

Sebab, saat lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang di acara tersebut, tidak sesuai dengan undang-undang.

Dalam tayangan itu, lagu kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan oleh para audiens termasuk para prajurit Angkatan Udara dalam posisi duduk, tidak khidmat, tertawa-tawa dan tampak bertepuk tangan.

Dalam episode itu, ada sesi Tukul bertanya kepada masing-masing personel Cherry Belle siapa penyanyi favorit mereka. Kemudian anggota terakhir Cherry Belle menyebut nama WR Supratman.

Akhirnya, dinyanyikanlah salah satu lagu ciptaan WR Supratman, Indonesia Raya. Ketika itu narasumber bernyanyi sambil tertawa dan diringi tepuk tangan dari penonton. Sebelum lagu selesai, Tukul memotong lagu tersebut.

Sumber: Merdeka.com

Ahok Jadi 'Sales Rusun' Dadakan

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengajak rombongan korban banjir Waduk Pluit meninjau rumah susun, Senin, 21 Januari 2013.  

Rumah susun ini disediakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta khusus untuk korban banjir yang tinggal di tepi Waduk Pluit. Ahok--sapaan Basuki--mengatakan rusun ini sudah dilengkapi peralatan rumah tangga lengkap sampai pakaian dalam dan perlengkapan sanitasi.

 "Kami ajak ibu-ibu untuk melihat rumah susunnya. Nanti saya kalau sudah enggak jadi wagub, bisa diangkat jadi direktur pemasaran apartemen," kata dia sambil tertawa. Ahok menjelaskan, rusun ini dalam kondisi siap huni. "Orang-orang tinggal bawa badan aja," ujarnya.

Penyediaan rusun untuk pengungsi Pluit ini sebagai cara membujuk penduduk yang tinggal di tepi Waduk Pluit untuk pindah. Sebab, tempat tinggal mereka itu permukiman liar, sewa per kamar, dan berbahaya karena ancaman banjir. 

Para pengungsi Pluit bisa pindah ke rusun yang disediakan tentunya dengan syarat. Kata Ahok, semua korban banjir yang tinggal di tepi Waduk Pluit bisa menempati rusun asal punya KTP DKI Jakarta. 

"Nanti kami minta 10 tetangga verifikasi mukanya, benar enggak dia penduduk situ," ujarnya. Mekanisme penempatan rusun ini adalah sewa. Namun, biaya sewanya tidak akan lebih dari Rp 300 ribu per bulan. "Toh, di pinggiran waduk itu kan mereka juga sewa, malah lebih mahal," kata Basuki. 

Lokasi rusun yang disiapkan untuk para pengungsi antara lain di Pulogebang, Marunda, dan Pegadungan. Rusun yang sudah siap huni sebanyak 200 unit.


Sumber : berita.yahoo.com

Monday, January 28, 2013

Jokowi Mau Tidur, Kesandung Tali Sepatu, dan Merasa Ganteng

Melihat begitu banyaknya media yang memberitakan segala ini-itu tentang Gubernur DKI Joko Widodo, saya mulai ragu-ragu apakah Jokowi itu nama Gubernur Jakarta atau artis papan atas ibu kota.

Misalnya artikel yang berjudul “Jokowi: Saya Mau Tidur, Mau Ikut?” di salah satu situs berita ternama ini. Di berita ini ucapan Jokowi dikutip:

“Habis ini mau tidur. Saya kan suka tidur. Mau ikut?’ kata Jokowi sambil tertawa. Meski begitu, tetap saja beberapa wartawan menungguinya. Barangkali Jokowi akan melakukan sidak seperti biasanya, siapa tahu...”

Ketimbang menjadi berita yang bernilai untuk konsumsi masyarakat luas, artikel tersebut lebih terdengar seperti curahan hati para wartawan. Judul artikelnya pun, entah sengaja atau tidak, terkesan genit.

Ada contoh lain. Alkisah, dalam artikel “Sesi Foto Gubernur, Jokowi Merasa Ganteng”,  Jokowi baru saja mengikuti sesi foto dalam balutan seragam dinas. Seorang wartawan lalu memuji, dengan mengatakan Jokowi terlihat ganteng. Mendengar itu, Jokowi pun membalas, "Lho baru tahu? Saya sudah lama ganteng!"

Gurauan tersebut tentu menarik dan mengundang tawa. Berita itu besar kemungkinan laku dibaca. Namun, apakah kisah kegantengan seorang gubernur cukup bermutu untuk dijadikan satu artikel utuh, yang juga bagian dari segmen yang mengulas 100 hari kerja gubernur Jakarta yang baru?

Jika artikel yang ringan-ringan seperti ini muncul sesekali saja, tentu bukan masalah besar. Namun, masalahnya, mereka muncul berkali-kali. Sebutlah “Jokowi Kesandung Tali Sepatunya Sendiri” , yang menceritakan Jokowi yang nyaris terjatuh setelah turun dari mobil. Dia tidak jatuh, hanya nyaris jatuh dan hal itu naik jadi berita.

Ada pula “Jokowi Lincah, Selokan 1,5 meter pun Diloncati”, yang memberikan kesan Jokowi seperti sesosok ninja yang pandai mendaki gunung lewati lembah.

Di salah satu portal berita lain juga serupa. Sebuah artikel pendek menceritakan Jokowi yang gemar joging. Artikel lain mengusut motif Jokowi menggunakan mobil Land Cruiser — yang memang sudah haknya.

Lalu, tak ketinggalan, artikel yang menceritakan berbagai bentuk canda narsisistis Jokowi.

Bukan berarti berita-berita ringan tersebut negatif. Cerita-cerita kecil semacam itu sebetulnya anekdot menarik yang mampu memperkaya berita dan mencairkan tulisan. Kegetolan wartawan untuk terus meliput Jokowi yang mondar-mandir sepanjang hari, hingga mendapatkan cerita-cerita sederhana yang kerap terabaikan itu, pun patut diacungkan jempol.

Tetapi, ketika anekdot-anekdot seperti itu dijadikan pokok berita dengan jumlah yang berlebihan, berita-berita tersebut bisa jadi malah kehilangan mutu. Akan lebih bermanfaat bagi pembaca, apabila wartawan lebih menyoroti kejadian-kejadian penting yang berkaitan dengan peran Jokowi sebagai gubernur — ketimbang memberitakannya ala infotainment.

Sumber : http://id.berita.yahoo.com/

Sunday, January 27, 2013

Bungkusan Mencurigakan Ditemukan di RS Fatmawati

Petugas keamanan RS Fatmawati menemukan sebuah benda mencurigakan di depan pintu Instalasi Gawat Darurat (IGD). Benda tersebut diduga sebagai bom.

"Tadi ditemukan sekuriti sini di depan IGD,terus dipindahkan ke sana," kata Suratman, salah seorang petugas kepolisian di lokasi kejadian, Minggu (27/1/2013).
Ia menjelaskan, benda mencurigakan tersebut terdapat dalam kantung kresek hitam. Isinya berupa bungkusan berbentuk kotak. Dari dalam bungkusan terlihat untaian kabel hingga menimbulkan kecurigaan petugas keamanan. Benda tersebut telah dipindahkan ke dekat gerbang IGD.

"Tadi ditemukan sekitar jam 20.00. Karena kelihatan ada kabel-kabel dari kotak itu makanya langsung lapor ke petugas (kepolisian)," lanjut Suratman.

Petugas gegana telah tiba di RS Fatmawati. Salah seorang petugas pada pukul 21.55 WIB sedang dipakaikan pakaian khusus dan dilengkapi alat untuk melakukan pemeriksaan atas benda mencurigakan tersebut.

IGD saat ini ditutup sementara. Banyak warga sedang berada di sekitar lingkungan yang telah disterilkan petugas.

Sumber : Kompas.com

Ini Alasan 27 Januari Jakarta Bebas Banjir Besar

Sejak banjir besar melanda beberapa wilayah Jakarta pada Kamis 16 Januari 2013 lalu, Jakarta masuk status tanggap darurat. 

Banjir di wilayah itu pun surut satu demi satu. Namun, 27 Januari 2013 Jakarta sempat diramal terancam banjir besar. Prediksinya, kondisi air laut yang sedang pasang dan curah hujan yang tinggi merata di Jabodetabek. Kenyataannya, prediksi itu tak terjadi. Apa sebabnya? (Lihat: Jakarta Waspadai Puncak Pasang Purnama 27 Januari)

Adalah program teknologi modifikasi cuaca yang mematahkan ramalan bencana banjir Jakarta tersebut. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) menyatakan program rekayasa hujan senilai Rp 13 miliar dari posnya berlangsung selama dua bulan mulai 26 Januari-25 Maret 2013. Proyek rekayasa hujan ini bekerja sama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

"Teknologi Modifikasi Cuaca atau TMC berlangsung sampai 25 Maret," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Ahad, 27 Januari 2013.

Bagaimana modifikasi cuaca ini dilakukan? Menurut Sutopo, empat pesawat terbang yaitu satu Hercules C-130 TNI AU dan tiga pesawat CASA 212-200 dikerahkan untuk mempercepat awan menjadi hujan. Keempat pesawat tersebut terbang setiap hari dengan menjatuhkan hujan buatan sekaligus mendistribusikan hujan tersebut di luar area rawan banjir.

"Teknologi ini memungkinkan untuk menjatuhkan hujan di luar area rawan banjir, contohnya dialihkan ke laut," kata Sutopo. (Baca: Ini Syarat agar Modifikasi Hujan Jakarta Berhasil)

Teknologi itu membuat banjir teratasi dengan cara menghambat pertumbuhan awan tempat dipasang 25 titik GBG (ground based generator) yang membakar flare berisi bahan higroskopis (NaCl). 

Operasi itu juga didukung tiga radar hujan dan enam stasiun pos meteorologi. Posko Hercules berada di Lanud Halim Perdanakusuma sedangkan tiga Casa berada di lapangan terbang Pondok Cabe. (Baca: Modifikasi Hujan Jakarta Andalkan TNI) AU)

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta, Arfan Arkilie, mengatakan ini adalah salah satu bentuk usaha BNPB, Pemprov DKI Jakarta, dan BPPT untuk menghadapi perkiraan pasang tertinggi air laut yang diperkirakan akan terjadi pekan ini. (Baca: Modifikasi Hujan Jakarta Pernah Sukses di Beijing)

Sumber : Tempo.co

Ahok: Kita akan bikin Ancol di Marunda

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berjanji akan membuat Marunda sebagai objek wisata agar warga sekitar bisa memiliki pendapatan. 

Langkah ini sebagai kompensasi bagi warga yang direlokasi ke Rusun Marunda.

"Nanti kita akan bikin Ancol di Marunda, biar ada lapangan kerja di sana," 

kata Ahok kepada merdeka.com di Waduk Pluit, Sabtu (26/1).

Ahok menjelaskan, berbeda dengan pantai di Ancol, nantinya pantai di Marunda akan gratis bagi siapa saja yang datang. "Kita juga akan tambah pasir di sana, nantinya kan akan ada foodcourt yang disediakan Pemprov, bisa lah kaya Ancol," ujarnya.

Sebelumnya, mantan Bupati Bangka Belitung ini meyakinkan agar warga sekitar waduk pluit rela direlokasi agar tidak terkena banjir. Di samping itu, pemerintah pusat akan mengeruk waduk tersebut agar masalah banjir bisa teratasi.

Untuk masalah mata pencaharian warga yang sudah punya usaha di sekitar waduk, 

Ahok berjanji akan memberikan tempat usaha termasuk gerobak dan juga pelatihan agar bisa membuka usaha.


Sumber: Merdeka.com

Friday, January 25, 2013

BBC sebut Jokowi, Obama dari Jakarta

Banjir besar di Jakarta juga menjadi perhatian media-media luar negeri. Kantor Berita Inggris BBC menyebut Jokowi sebagai Obama dari Jakarta. 

Artikel itu dimuat dalam BBC Asia, Rabu (23/1). Judulnya Flooding tests 'Jakarta's Obama'. Ada foto Jokowi mengenakan baju Betawi lengkap dengan peci berwarna hitam sebagai ilustrasi.
BBC menyoroti banjir di Jakarta dan kebijakan Jokowi menyelesaikan permasalahan itu. Artikel tersebut ditulis oleh wartawan BBC Karishma Vaswani.

"Jelang 100 hari kepemimpinannya, Jokowi menghadapi tes pertama. Air berwarna kecoklatan merendam Jakarta tanggal 17 Januari kemarin. Penyebabnya curah hujan tinggi yang menyebabkan tanggul jebol dan sungai meluap."

BBC banyak memuji Jokowi dalam artikel itu. Mereka menyebut Jokowi sebagai tokoh populer dan mendapat dukungan dari kalangan bawah maupun kalangan menengah Jakarta. 

Warga Jakarta optimistis Jokowi bisa menyelesaikan masalah banjir di Jakarta. Jokowi juga dikenal sebagai politikus yang bersih dan pekerja keras.
"Mr Widodo adalah politikus yang bersih. Seorang pemimpin yang mendengarkan keluhan masyarakat. Dia kerap disamakan dengan Presiden AS Barack Obama, bukan karena perawakannya yang sama-sama tinggi dan langsing. tetapi karena empatinya pada masyarakat."
"Saya bukan Obama. Saya cuma orang yang sederhana," kata Jokowi sambil tertawa.

"Jadi gubernur Jakarta membuat saya kadang sakit kepala. Tapi saya menikmatinya.  

Saya harus kerja dari pagi hingga ketemu pagi lagi untuk menunjukkan pada orang-orang saya bekerja keras. Itulah yang diharapkan masyarakat dari saya," kata Obama, eh Jokowi.

Sumber: Merdeka.com

Thursday, January 24, 2013

Bang Sani Apresiasi Kerja 100 Hari Jokowi-Ahok

Jakarta - Wakil Ketua DPRD DKI, Triwisaksana, yang biasa disapa Bang Sani, mengapresiasi positif kinerja 100 hari Gubernur DKI Jakarta Jokowi dan Wakilnya, Basuki T Purnama (Ahok).

"Saya mengapresiasi positif 100 hari Jokowi - Ahok. Yang dia lakukan berjalan mengenali wilayah DKI Jakarta, blusukan ke daerah terpencil. Meskipun tidak cukup menghadirkan perubahan, langkah beliau mengunjungi berbagai wilayah harus diapresiasi," ujarnya, di Jalan Penjernihan Dalam I RT 04/RW 07, Benhil, Jakarta Pusat (24/1/2013).

Mengenali wilayah DKI dengan melakukan terjun langsung kelapangan merupakan awal yang baik pada 100 hari Jokowi-Ahok. 

Diharapkan dengan blusukan yang dilakukan sudah mengetahui dengan benar permasalahan yang ada di DKI dan juga kebutuhan dari warga Jakarta.

Politikus PKS ini juga mengatakan untuk kedepannya pasangan Jokowi-Ahok harus bisa memprioritaskan kebutuhan dari warga Jakarta. 

"Namun tetap harus meningkatkan beberapa hal dikemudian hari bagaimana agar bisa lebih memprioritaskan hal-hal yang dibutuhkan warga," ucap dia. [yeh]

Tuesday, January 22, 2013

Pasca banjir besar, buaya berkeliaran di pemukiman warga

Pasca banjir besar, buaya berkeliaran di pemukiman warga

Banjir tak hanya membawa sampah, lumpur, dan pasir, hewan–hewan liar seperti buaya juga terbawa hingga hadir di sekitar pemukiman warga. Banjir yang melanda sebagian wilayah Banten membuat buaya yang ada di sungai ikut hanyut dan banyak ditemukan di pemukiman warga.

Dua hari terakhir pasca banjir, warga di sekitar Sungai Cidurian kerap melihat buaya hadir di sekitar pemukiman. Agus (36) salah satu warga Kampung Pajagan, Desa Cikande, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang mengatakan kerap melihat langsung buaya. Namun warga tak memiliki nyali untuk mengamankan, kondisi buaya yang besar dan panjang membuat warga takut dan memilih untuk menjauh.

"Setelah banjir, dua buaya sering terlihat namun warga tak berani menangkap," ujar Agus kepada wartawan, Senin (21/1).


Kondisi ini membuat warga resah terlebih belakangan informasi dari pesan singkat yang tersebar banyak mengatakan, hewan liar seperti buaya banyak berkeliaran pasca banjir. Warga memastikan buaya yang berkeliaran berasal dari penangkaran, walau tidak dalam jumlah ratusan seperti isu yang marak beredar beberapa hari ke belakang.

"Besar dan cukup panjang, karena sering terlihat membuat takut dan sangat meresahkan,” tambah Agus.

Kondisi berbeda diungkapkan Suhendar salah satu penjaga penangkaran buaya di wilayah Cikande. Suhendar mengatakan tidak ada buaya yang lepas dan hingga saat ini jumlah buaya dalam kondisi aman pasca banjir melanda.


"Pihak perusahaan sedang tidak di tempat, namun saya memastikan tidak ada buaya yang lepas, kemungkinan itu buaya rawa," ujar Suhendar.

Sumber: Merdeka.com

Pikirkan Jakarta, Jokowi Berteman dengan Malam

JAKARTA - Menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta selama lima tahun kedepan, membuat Joko Widodo (Jokowi) ngebut

 untuk dapat merampungkan program-program yang belum terdapat pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebagai payung hukum.

Seperti mega proyek deep tunnel alias terowongan multi fungsi yang diprediksikan membutuhkan dana Rp16 triliun itu. Jokowi mengaku siang malam bekerja untuk merampungkan payung hukum berupa RPJMD.

"Seperti RPJMD deep tunel kan sudah rampung, 6 bulan setelah dilantik selesai, itu aturannya. Tapi ini dalam waktu sebulan kita bisa rampungkan. Dipikir kita diam, malam garap macam-macam," ujar Jokowi di Balai Kota Jakarta, Selasa (22/1/2013).

Malam, seolah menjadi sahabat setia orang nomor satu di Jakarta untuk dapat merampungkan pekerjaan rumahnya dalam melancarkan program-programnya.

"Malam itu untuk enak buat mikir. Hening, jadi enak malem untuk mikir," terangnya.


Kata Jokowi, dengan menjabat Wali Kota Solo sekira delapan tahun, mempermudah dirinya untuk menyelesaikan masalah perkotaan.

"Semuanya biasa saja. Sama saja, size-nya saja yang beda"

 "Masalah dikota, saya 8 tahun biasa saja. Masalah dikota biasa saja. Gak ada pusingnya. Ya paling kalau lagi 'B' sama 'T' saja (BT= bad mood) saja," tutupnya dengan tawa khasnya.
(ful)

Sumber : Okezone.com

Monday, January 21, 2013

Ada Gas Beracun di Basement Dua Plaza UOB?

Usai menyisir korban yang terjebak banjir di basement Plaza UOB, tim evakuasi gabungan segera mengeluarkan seluruh kendaraan yang terparkir di basement. Namun baru basement tingkat satu yang bersih disisir.

Evakuasi mobil di basement Plaza UOB akan dilakukan kembali besok. Namun, tim evakuasi gabungan menemukan kendala melakukan evakuasi di basement tingkat dua.

"Besok pagi kami akan konsentrasi evakuasi mobil lagi di basement dua. Tapi sebelumnya kami harus mengeluarkan gas beracun yang ada di basement tersebut," kata salah satu tim evakuasi dari Indonesian Offroad Federation (IOF), Joko Supriana, saat ditemui di Plaza UOB, Jakarta, Senin 21 Januari 2013.

Joko mengatakan, gas beracun tersebut berasal dari percampuran antara gas nitrogen, CO2, dan gas yang berasal dari genset. Untuk itu, gas itu harus dihisap dengan mesin untuk mengeluarkan gas-gas tersebut. Proses mengeluarkan gas-gas menurutnya bisa membutuhkan waktu sekitar satu hingga dua jam.

Selain adanya gas beracun, kondisi atap basement yang rendah juga memungkinkan proses evakuasi mobil menjadi lebih sulit. Diperkirakan ada sekitar 19 mobil yang masih terparkir di basement dua tersebut.

Sebelumnya, sekitar 29 mobil di area basement tingkat satu telah dikeluarkan dengan menggunakan mobil derek. Sementara basement tingkat tiga, masih dalam proses penyedotan air guna mengurangi debit air yang masih menggenangi tempat tersebut.

"Air di basement tiga masih setinggi dua meter," kata Manajer Asisten Gedung UOB, Priskah Susilowaty.

Sumber : metro.news.viva.co.id

Jokowi: Pindah Ibu Kota Kalau Sudah Mentok

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi menilai pemindahan ibu kota negara sebaiknya menjadi langkah terakhir mengatasi berbagai persoalan kompleks Jakarta. Saat ini, menurut Jokowi, sebaiknya diusahakan perbaikan infrastruktur di Jakarta dan kota sekitarnya.

"Itu (pemindahan ibu kota) kalau memang sudah mentok, kesulitan atasi banjir. Kalau sudah tidak ada jalan lain, saya sangat setuju," kata Jokowi seusai bertemu dengan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/1/2013).

Jokowi diterima empat pimpinan MPR lain, yakni Taufiq Kiemas, Hajriyanto Y Thohari, Melani Leimena Suharli, dan Ahmad Farhan Hamid. Pertemuan itu digelar secara tertutup sekitar 30 menit.
Selama ini, pemindahan ibu kota terus didorong oleh pimpinan MPR. Salah satu daerah yang dinilai layak menjadi ibu kota, yakni Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Selain bertemu pimpinan MPR, Jokowi juga bertemu pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Pimpinan Daerah. Ketika itu, Ketua DPR Marzuki Ali mendorong adanya pemisahan antara pusat pemerintahah dengan pusat bisnis di Jakarta.

"Pindah pusat pemerintahan. Jangan mencampur adukkan pusat pemerintahan dengan wilayah bisnis, industri. Perjalanan orang dari satu wilayah ke wilayah lain itu yang buat ruwet," kata Marzuki. Editor : Hindra.

Sumber : megapolitan.kompas.com