Thursday, February 7, 2013

Mungkinkah PKS akan terkena efek Aa Gym?

Bahan Berita - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengaitkan kasus yang menimpa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan kasus poligami ustaz kondang Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym. Saat mendengar kabar kyai pujaan itu nikah lagi, jamaah Aa Gym yang kebanyakan wanita dan ibu-ibu meninggalkan pengajiannya.

Imbasnya, kerajaan bisnis Aa Gym pun goyang. Padahal dulu, kawasan Gegerkalong Bandung, dikenal sebagai basis Manajemen Qalbu (MQ). Aa Gym bahkan punya penerbitan buku, stasiun televisi, radio, hingga minuman cola dengan nama MQ Cola.

"Bukan mustahil PKS akan ditinggalkan para kader, sama seperti Aa' Gym yang ditinggalkan oleh ibu-ibu pengajiannya karena nikah lagi. Tidak ada yang dilanggar oleh Aa' Gym dengan menikah lagi," kata Direktur Riset Lingkaran Survei Indonesia Toto Izul Fatah, di Kota Bandung, Selasa (5/2).

Toto menuturkan, berdasarkan kajiannya terhadap karakter pemilih di setiap partai pihaknya menganalisa kasus LHI punya efek domino yang buruk terhadap calon kepala daerah yang diusung oleh PKS.
PKS, kata dia, adalah sebuah partai yang dibangun oleh militansi yang kuat dan dibangun oleh semangat dakwah.

"Di mana orang yang masuk PKS, selain karena mencari karir politik tapi juga ada semangat agamanya," kata dia.

Menurut pengamat politik dari Universitas Indonesia Iberamsjah, kondisi yang dialami oleh nasib PKS hampir sama dengan Partai Demokrat akibat tersandung kasus korupsi. PKS pasti akan ditinggalkan sebagian kadernya.
 "Parahnya hampir sama dengan Demokrat, PKS sudah tidak bisa apa-apa," ungkap Iberamsjah kepada merdeka.com, Senin (4/2).

Seluruh partai yang berisi kader-kader yang tersangkut dengan kasus korupsi mampu menurunkan popularitas partai di mata masyarakat. Termasuk PKS, ketika mantan presidennya tersangkut dugaan suap impor daging di Kementerian Pertanian.

"Partai agama atau partai Islam, anti korupsi lebih giat dikemukakan. Tapi partai-partai yang diisi orang koruptor bakal dijauhi. Nggak bisa diberesi macam-macam," tandasnya.
Alhasil, upaya mengembalikan kepercayaan rakyat akan lebih sulit bagi PKS. Terlebih, kasus korupsi langsung menimpa presidennya.

Menanggapi hal ini, Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid membantah. Menurut Hidayat, PKS justru makin solid.
"Bahkan ada yang menginfakkan uang dan menghibahkan sepeda motor untuk meningkatkan kualitas partai lagi," kata Hidayat di kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (5/2).
Hidayat menambahkan, penetapan Luthfi sebagai tersangka, tidak mempengaruhi loyalitas kader akar rumput. Mereka meyakini, penetapan itu hanya peristiwa regional dan bukan menggambarkan wajah asli PKS.

Terlebih, PKS merasa diuntungkan dengan pemberitaan itu. Pemberitaan seputar Luthfi, justru menguatkan solidaritas PKS. Sehingga, meski diterjang badai PKS tetap optimis target masuk tiga besar di Pemilu 2014 bakal tercapai.

"Kalau kader solid, kami mudah untuk naik," tegas Hidayat.

PKS pun yakin akan menempati posisi tiga besar pada Pemilu 2014 mendatang.

Sumber: Merdeka.com

0 comments:

Post a Comment