Wednesday, January 30, 2013

Yogyakarta Waspada Petir Hingga Mei

Bahan Berita - Petir yang menyambar beberapa wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta diperkirakan masih akan terjadi hingga Mei 2013. 

Potensi adanya petir di musim hujan tetap ada dan paling tinggi terjadi pada April dan Mei 2013.

"Potensi adanya petir sangat tinggi pada musim pancaroba," kata Tony Agus Wijaya, Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Geofisika, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Selasa (29/1).

Yang paling bahaya, kata dia adalah petir yang dari awan ke tanah. Yang terkena adalah pohon, bangunan yang paling menonjol di sekitarnya. Karena petir mencari sasaran secepatnya di bawah tidak tergantung dataran rendah atau tinggi.

Pada Senin (28/1) dua rumah di Girikerto, Turi, Sleman tersambar petir. Akibatnya, dua rumah itu hancur sebagian. Tanah di sekitarnya juga membekas ada lubang sedalam 20 sentimeter dengan panjang 3 meter. Untungnya tidak ada korban tewas namun salah satu warga terlempar hingga 3 meter dan sebagian peralatan rumah terbakar.

Penyebab adanya petir adalah awan cumulonimbus. Tanda-tandanya, jika dua hari cuaca cerah, lalu tiba-tiba mendung hitam bergelayut di langit, maka potensi adanya petir sangat tinggi. Selain itu juga ada potensi terjadinya puting beliung atau angin kencang.

Warga diimbau jika ada awan pekat di langit sebaiknya berlindung di bangunan yang masif. Jika berada di tanah lapang atau di perswahan, jika ada tanda ada petir sebaiknya berjongkok atau segera masuk rumah. "Gedung yang tinggi sebaiknya dilengapi dengan alat oenangkal petir," kata dia.

Ditambahkan oleh kepala BMKG Yogyakarta Bambang Suryo Santoso, faktor yang mempengaruhi cuaca dan iklim di Indonesia adanya fenomena global, fenomena regional dan fenomena Lokal. Sedang awal terbentuknya putting beliung sangat dipengaruhi oleh tingkat pemanasan di permukaan bumi. "Jika terdapat tempat yang suhunya paling tinggi maka tempat tersebut menjadi pusat tekanan rendah yang menghisap masa udara dari arah sekitarnya," kata dia.

Yang perlu diwaspadai oleh masyarakat, tanda-tanda akan terjadinya puting beliung antara lain, satu hari sebelumnya, udara malam hari sampai pagi hari panas atau gerah. Pada pukul 10.00 pagi terlihat awan cumulonimbus berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol. Awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi hitam gelap.

"Terasa ada sentuhan udara dingin disekitar tempat kita berdiri saat itu. Juga perhatikan pepohonan disekitar tempat kita berdiri, jika ada dahan atau ranting yang bergoyang cepat, maka hujan dan angin kencang akan terjadi," kata dia.

Untuk meminimalisir dampak puting beliung, warga diminta untuk memangkas pohon yang terlalu rimbun dan terlalu tinggi. Juga seng-seng rumah sebagai atap rumah diperkuat. Selain itu baliho atau papan iklan juga diperkuat.

MUH SYAIFULLAH

Sumber : Tempo.co

0 comments:

Post a Comment